Rabu, 01 Januari 2014

Hikmah Berbakti Kepada Kedua Ibu Bapak


Hikmah Berbakti Kepada Kedua Ibu Bapak
Selain s eorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil
menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog
dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi
hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup
memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu.
Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke
dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah
itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu
heran, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman
membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di
dalamnya.
"Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman keheranan.
"Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.
"Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari
Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan
menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan
ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya
diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak
di dunia dan tidak pula di langit.
"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah
terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke
dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum
terhadap pemuda itu.
"Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin
mengetahui lebih lanjut.
"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi
Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah."
"Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?"
"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku
makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu
dan lebih manis daripada madu."


"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s yang
merasa semakin heran.
"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu
sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah
malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka
pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah
bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar