Rabu, 01 Januari 2014

Kurma Madinah


Kurma Madinah
Ketika Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk
menghadapi kaum kafir, mereka semua bersegera menyambutnya. Hanya beberapa orang
sahabat yang tidak mengikuti peperangan tersebut, selain orang tua, para wanita dan anak-
anak serta orang-orang munafik. Panen korma hampir tiba dan masa itu musim panas yang terik
sedang melanda, sementara perbekalan dan persenjataan yang dimiliki sangat minim, akan
tetapi Rasulullah SAW dan para sahabatnya r.ahum. tetap berangkat. Diwaktu itulah keimanan
dan pengorbanan para sahabat diuji. Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan
menghasut para sahabat r.ahum. agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka dan tidak
menyertai peperangan ters ebut. Hasutan para munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat
r.ahum. tetapi istri para sahabat r.huma. pun tidak luput dari hasutan mereka. Mereka para
munafiqin itu berkata, "suami-suami kalian pergi ke Tabuk sementara kurma di kebun-kebun
kalian sebentar lagi ranum, siapakah yang akan mengurusnya. Mereka meninggalkan
kesempatan yang bagus ini dan pergi meninggalkannya begitu saja". Istri-istri para sahabat itu
menjawab dengan keimanan mereka, "pencari rezeki telah pergi dan pemberi rezeki telah
datang". Pada masa itu Rasulullah SAW dan para sahabat r.ahum. dengan pertolongan Allah
SWT kembali dari peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjaga kebun-
kebun kurma dan keluarga mereka. Tidak satupun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari
tangkainya, panen mereka berlipat ganda hasilnya dan walaupun demikian harga kurma
Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga para sahabat r.ahum. tidak mendapatkan
kerugian sedikit pun. Sampai saat ini kurma Madinah adalah yang paling digemari dan terkenal
di mana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar